Selasa, 21 Februari 2012

ADVERBIA

ADVERBIA

            Adverbia adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat (KBBI edisi keempat 2008;12). Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau averbia lain.
 Contoh.
  Sinta sangat membenci sayuran. Adverbia sangat menjelaskan verba membenci.

A.  Dari segi bentuknya, adverbia dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.      Adverbia Tunggal. Adverbia tunggal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.      Adverbia yang berupa kata dasar adalah adverbia yang berupa kata dasar hanya terdiri dari satu suku kata dasar.
b.      Adverbia yang berupa kata berafiks adalah adverbia yang berupa kata berafiks diperoleh dengan menambahkan gabungan afiks se-nya dan afiks –nya pada kata dasar.
c.     Adverbia yang berupa kata ulang, adverbia ini dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu pengulangan kata dasar (contoh, cepat-cepat, lari-lari, pura-pura), pengulangan kata dasar dan penambahan afiks se- (contoh, sepandai-pandai, selebar-lebar), pengulangan kata dasar dan penambahan sufiks –an (contoh, panas-panasan, diam-diaman), dan pengulangan kata dasar dan penambahan gabungan afiks se-nya (contoh, sebaik-baiknya, sepintar-pintarnya).

2.   Adverbia Gabungan. Adverbia gabungan terdiri atas dua adverbia yang berupa kata dasar. Kedua kata dasar yang merupakan adverbia gabungan ini ada yang berdampingan (contoh, lagi pula kantor ini akan renovasi bulan depan) dan ada pula yang tidak berdampingan (contoh, Anita sangat gembira sekali melihat ibunya yang telah sembuh).

B.  Dari segi prilaku sintaksisnya, adverbia terbagi menjadi 4, yaitu :

1.      Adverbia yang mendahului kata yang diterangkan.
Dika lebih pintar dari teman sekelasnya. Adverbia lebih menjelaskan kata pintar, terlihat pada kalimat itu bahwa adverbia mendahului kata yang diterangkannya / dijelaskannya.
2.      Adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan.
Anak itu kotor sekali setelah bermain pasir. Adverbia sekali menjelaskan kata kotor, dari contoh dapat dimengerti bahwa adverbia mengikuti kata yang dirangkan.
3.      Adverbia yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan.
-     Saat ini emas amat mahal harganya
-     Mahal amat harga ruko ini.
Dari dua contoh diatas sedikit membuat kebingungan bagaimana penjelasan adverbia ini dan kata apa yang dijelaskannya. Pada contoh pertama, amat ini menjelaskan emas atau mahalnya? Pada contoh kedua, apakah amat menerangkan kata mahal atau harga?
4.  Adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan, maksudnya pada satu kalimat terdapat dua adverbia dimana adverbia itu mendahului dan megikuti kata yang diterangkan.
Polisi yakin bukan Anto saja pelaku pencurian toko emas itu.

C.  Dari segi perilaku semantisnya, adverbia dapat dibedakan menjadi delapan, yaitu :
1.     Adverbia Kualitatif, yang termasuk adverbia ini adalah kata-kata seperti paling, sangat, lebih, dan kurang.
2.   Adverbia Kuantitatif, yang termasuk adverbia ini antara lain, kata banyak, sedikit, kira-kira, dan cukup.
3.      Adverbia Limitatif, kata-kata seperti hanya, saja, dan sekedar.
4.   Adverbia Frekuentatif, kata yang tergolong adverbia ini, misalnya selalu, sering, kadang-kadang, dan jarang.
5.      Adverbia Kewaktuan, yang termasuk adverbia kewaktuan ialah baru dan segera.
6.      Adverbia Kecaraan, yang termasuk adverbia kecaraan ini adalah diam-diam, secepatnya,dan pelan-pelan.
7.      Adverbia Konstratif, yang termasuk adverbia konstratif adalah bahkan, malahan, dan justru.
8.      Adverbia Keniscayaan,yang termasuk adverbia keniscayaan adalah niscaya, pasti, dan tentu.

SUKU KATA

SUKU KATA

            Suku kata adalah bagian kata yang diucapkan dalam satu hembusan napas dan umumnya terdiri atas beberapa fonem. Dalam KBBI edisi keempat (2008;1350) “Suku Kata adalah struktur yang terjadi dari satu atau urutan fonem yang merupakan konstituen kata.

Contoh :
Kata buku terdiri dari dua suku kata, yaitu bu dan ku.

▪ Suku Kata Terbuka bentuk suku kata tanpa koda (akhir)
▪ Suku Kata Tertutup suku kata berkoda

Suku kata dalam Bahasa Indonesia dapat terdiri atas :

No.
Suku Kata
Bahasa Indonesia
Bahasa Minang
1
V
O / E, a-pel
o-na (kakak), e-lok (kakak),  o-ne (kakak)
2
VK
ah, am-puh
am-bo (saya)
3
KV
ku, lam-pu
wa-ang (kamu)
4
KVK
jam, dan
ka-ing-kin (kesana)
5
KVKK
yang
sing­-kek (singkat)
6
KVKKK
korps
-
7
KKV
pri-mer
-
8
KKVK
pros-pek, blok
-
9
KKKV
stra-ta
-
10
KKKVK
struk-tur
-
11
KKVKK
kom-pleks
-

Selasa, 07 Februari 2012

PRONOMINA

PRONOMINA

Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain. Jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikatakan bahwa pronomina menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina, seperti subjek, objek, dan dalam macam kalimat tertentu juga predikat. Ciri lain yang dimiliki pronomina adalah bahwa acuannya dapat berpindah-pindah karena bergantung kepada siapa yang menjadi pembicara/penulis, siapa yang menjadi pendengar/pembaca, atau siapa/apa yang dibicarakan.
Pronomina Persona
adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang.

No.
Bahasa Indonesia
Bahasa Minang
1
Persona pertama tunggal  (saya, aku, ku-,
-ku, daku)
Persona pertama jamak (kami, kita)
aden, ambo

awak
2
Persona kedua tunggal (engkau, kamu, anda, dikau, kau, -mu)
Persona kedua jamak (kalian, kamu, sekalian, anda)
waang, kau

kau
3
Persona ketiga tunggal (ia, dia, beliau,
 -nya)
Persona ketiga jamak (mereka)
iyo

urang tu
4
Penunjuk umum (ini, itu)
Penunjuk tempat (sana, sini, situ)
Penunjuk ikhwal (begini, begitu)
Penunjuk tak tentu (sesuatu, seseorang)
iko
kamayi, kaingkin
bantuak ko, bantuak tu
sasuatu

Senin, 30 Januari 2012

Menulis Lanjut (konpiks)

Dalam bahasa asing dikenal istilah konpiks, konpiks ini terbagi menjadi 2, yaitu:
1.      Apitan
Ä hadirnya imbuhan secara serentak.
Cth.
a.       mendatangkan
 


me-kan                        datang

Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 239
Mendatangkan membawa dari tempat lain.
Datang tiba di tempat yang dituju.

b.      perdebatan
 


per-an         debat

Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 242
Pedebatan soal yang diperdebatkan.
Ddebat pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan
                 saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-
                 masing.

c.       kepulauan
 


ke-an           pulau

Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 906
Kepulauan gugusan beberapa buah pulau atau kumpulan pulau.
Pulau tanah (daratan) yang dikelilingi air.

d.      kerajaan
 


ke-an         raja

Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 922
Kerajaan bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh raja.
Raja penguasa tertinggi pada suatu kerajaan

e.       kesuksesan
 


ke-an        sukses

Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 1099
Kesuksesan keberhasilan, keberuntungan.
Sukses berhasil, beruntung.
2.      Gabungan
Ä hadirnya imbuhan secara tidak serentak.
Cth.
a.       menguatkan
 

                            men-     kuat
                                    -kan       menguatkan
Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 605
Menguatkan menjadikan kuat, mengkokohkan.
Menguat menjadi kuat.

b.      bertukaran
                           ber-         tukar         
                                       -an       bertukaran
Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 1217
Bertukaran saling bertukar.
Bertukar beroleh suesuatu dengan memberikan sesuatu.

c.       penulisan
                          
                           pe-       tulis
                                  -an      penulisan
Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 1219
Penulisan proses, cara, perbuatan menulis atau menuliskan.
Penulis orang yang menulis, pengarang.

d.      menindakkan

me-             tindak
                                     -kan       menindakkan
Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 1195
Menindakkan melakukan, menjalankan.
Menindak mengambil tindakan.

e.       Meregangkan                                     
 

                            me-       regang
                                   -kan         meregangkan
Berdasarkan KBBI edisi ketiga halaman 939
Meregangkan menarik supaya tegang.
Meregang menjadi tegang.