Jumat, 02 Desember 2011

Latihan Menulis Reportases

Judul               :  Keluh Kesah Mencapai Strata 1 (S1)
Masalah           :  Para Guru yang Tugas Izin Belajar
Angel              :   Peningkatan Mutu Guru
Lead                :  Jangan jadikan pekerjaan menjadi seorang guru itu hanya untuk
                           mendapatkan uang, tetapi untuk beribadah dan mendidik penerus bangsa.


            Rabu, 21 September 2011 pukul 10.00 WIB, kami secara langsung mewawancarai Anismar, S.Pd seorang guru yang tugas izin belajar untuk melanjutkan S1 yang mengajar di SMP ISLAM YLPI Pekanbaru. Sekitar tahun 1985an sampai tahun 1988, masyarakat masih kurang berminat untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.Mereka berpendapat, tamatan SMA sudah cukup dan tidak perlu melanjutkan pendidikannya lagi.Dahuli pendapatan seorang guru sangat minim, dibandingkan saat ini. Pada saat itu pekerjaan seorang guru sering diremehkan masyarakat.
            Berbeda dengan sekarang, pekerjaan seorang guru cukup di minati banyak orang dan tidak bisa diremehkan lagi. Saat ini untuk mendapatkan PNS sangat sulit, karena banyaknya peminat dan pesaing.Salah satu penyebabnya yaitu, gaji guru yang sudah sepadan dengan kerjanya, adanya uang transpor, adanya gaji 13, THR Lebaran, dll. Namun semua kelebihan itu tidak begitu saja bisa didapatkan, karena persyaratan guru sekarang pendidikannya harus S1 dan untuk mendapatkan sertifikasi. Jadi para pegawai yang belum S1 diwajibkan untuk melanjutkan atau menyelesaikan S1.
            Anismar melanjutkan S1 nya di UNRI jurusan B.Inggris lebih kurang selama 2 tahun. Adapun keuntungan yang beliau dapatkan ialah, beliau memperoleh ilmu yang lebih banyak, memperluas pertemanan dengan guru-guru yang juga melanjutkan S1, mengetahui perkembangan teknologi terkini tentang pendidikan, biaya perkuliahan didanai pemerintah, bisa ikut sertifikasi dan menambah pendapatan keluarga.
            Selain keuntungan yang didapatkan, beliau pun merasakan dampak yang cukup negatif, seperti sulitnya membagi waktu anta kuliah, mengajar dan keluarga. Perkuliahan dilaksanakan setiap sabtu dan minggu dan pada saat libur sekolah, padahal seharusnya saat itu dimanfaatkan untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga. Perhatian kepada keluarga tidak bisa diberikan sebagaimana mestinya karena terlau sibuk. Jam perkuliahan pun dilaksanakan dari pagi hingga sore, bahkan sampai malam hari. Tugas kuliah juga banyak dan setiap tugas harus diketik, bagi seumuran beliau hal itu sangat merepotkan dan memberatkan karena orang-orang seumuran beliau tidak memahami penggunaan komputer atau laptop. Adanya dosen yang mempersulit beliau pada saat skripsi, seharusnya sedikit diberi keringanan karena usia mereka yang bisa dikatakan sudah tua. Pada satu ketika belaiu pernah merasa linglung dan sampai lupa kemana arah pulangnya dan tidak tahu mau pulang kemana. Kesibukan yang terlalu banyak membuat fisik beliau menjadi lemah, bahkan sampai masuk Rumah sakit. Teman-teman beliau ada yang berhenti dan tidak melanjutkan perkuliahannya, karena terlalu stres dengan kegiatan yang begitu sibuk.
            Begitu banyak kesusahan dan kesenangan yang beliau hadapi, dan akhirnya beliau mendapatkan hasil yang sngat memuaskan yaitu mendapatkan gelar S1. Beliau sangat bersyukur kepada ALLAH SWT dan dukungan dari kelurga sehingga beliau mampu melewati semuanya. Beliau berpesan kepada kami sebagai penerus bangsa untuk selalu belajar dengan giat, cpai cita-cita dan tidak mudah putus asa karena ALLAH akan selalu menolong hambanya yang mau berusaha. Zaman sekarang tamatan SMA tidak ada gunanya, lowongan kerja hanya menerima pekerja yang pendidikannya minimal S1. Apalagi bagi wanita, jangan berfikir untuk bergantung kepada lelaki karena dengan menghasilkan uang sendiri memberikan kepuasan tersendiri. Uang yang dihasilkan dengan jerih payah sendiri akan terasa sangat berguna, tidak ingin berfoya-foya, menggunakan uang itu sebaik-baiknya karena sangat sulit untuk mendapatkan uang di dunia ini apabila tidak ada kemampun, kemauan, kerja keras, usaha, dan doa.